CANBERRA - Ilmuwan menggunakan teknologi yang dinamakan 'bionic eye' (mata bionik) yang memberikan kesempatan bagi penyandang tuna netra untuk bisa melihat.
Dilansir Smh, Senin (16/9/2013), pasien di Australia diberikan mata bionik dan kabarnya mampu melihat lingkungan di sekitarnya. Ketiga pasien yang diuji coba menggunakan perangkat prototipe awal mampu menentukan lokasi pada sebuah layar setelah kamera dihubungkan dengan sebuah stimulator.
Stimulator ini kemudian bisa memproduksi sebuah gambar menggunakan 20 elektroda. Sebelumnya, ketiga pasien Dianne Ashworth, Murray Rowland dan Maurice Skehan hanya mampu melihat cahaya atau titik cahaya dari 20 elektroda.
Matt Petoe, peneliti Bionics Institute mengatakan, uji coba terbaru menunjukkan bahwa pasien bisa beranjak dari kebutaan menjadi memiliki penglihatan tingkat rendah. "Ini bukan hanya sebuah mainan yang mereka punya di kepala mereka, mereka benar-benar terbukti, secara klinis, bahwa mereka dapat melihat apa yang ada di depan mereka," terang Petoe.
Menurutnya, pasien telah melewati tes untuk penglihatan fungsional. Terobosan ini menandakan pasien dalam percobaan memiliki sistem kerja yang dapat mengonversi gambar dunia nyata ke dalam visi bionik, yang memberikan harapan bagi jutaan orang tunanetra dan gangguan penglihatan.
Murray Rowland, pria berusia 51 ini mengidap gangguan penglihatan sejak remaja karena genetik. Disebut 'degenerative eye condition retinitis pigmentosa', yang berarti Rowland hanya bisa merasakan hanya tingkat terang dan gelap.
Ketiga pasien memiliki 'retinitis pigmentosa' dan telah buta selama 10 tahun atau lebih. Petoe mengungkapkan, pasien harus dilatih untuk bergantung pada penglihatannya lagi dan belajar bagaimana menginterpretasikan informasi elektroda yang diproduksi. Mereka juga harus mempelajari kembali keterampilan seperti kordinasi tangan-mata. (ahl)
0 komentar:
Posting Komentar