Senin, 16 September 2013

Makin Bangga dengan Garuda Indonesia

Posted by Odiwijaya on 12.02

garuda indonesia,penerbangan,pesawatCalon penumpang dan pelancong memadati tiga hari Garuda Travel Fair sejak awal hingga akhir.

Layanan prima – tepat waktu, memanjakan penumpang dan hobinya (peralatan selam, golf, surfing, sepeda tak dikenakan biaya tambahan bagasi) – adalah beberapa hal utama yang dipertimbangkan calon penumpang ketika memilih Garuda Indonesia untuk perjalanan bisnis, atau yang digabungkan dengan pelesir.  

Kalaupun delay, justru blessing in disguise--saya dan teman-teman pernah diganti untung saat pergi dan kembali dari Bali untuk perjalanan selam. Ketika berangkat, delay setengah jam untuk digabungkan dengan penerbangan Garuda menuju Australia, dan ketika pulang, delay setengah jam untuk digabungkan dengan penerbangan Garuda ke Narita, Jepang. Membayar kelas ekonomi domestik  untuk menikmati layanan penerbangan internasional.  Penumpang merasa mendapat sesuai bahkan lebih dari harga tiket yang dibayarkan.

Jadi, penghargaan macam Best in Region: Asia and Australasia dalam Passengger Choice Awards 2013 yang digelar Airline Passenger Experience Association (APEX) mengungguli Singapore Airlines, Qantas, Cathay Pacific, Air New Zealand, dan Pakistan Airlines terasa pantas, seperti juga terpilih sebagai The World’s Best Economy Class dan The Best Economy Class Airline Seat dari Skytrax  yang diumumkan saat Paris Air Show 2013, termasuk meraih peringkat ke-8 dalam The World’s Top 10 Airlines.

garuda indonesia,penerbangan,pesawatLayanan menu first class oleh chef dalam Boeing 777-300ER, Garuda Indonesia./Christantiowati

Pilihan sebagai maskapai penerbangan utama juga terjadi pada perjalanan ibadah umrah dan haji plus. Sejumlah jemaah ONH plus bersikeras untuk tetap memakai Garuda walau pihak travel penyelenggara ONH plus menawarkan maskapai asing dengan reputasi baik dan iming-iming bonus pelesir di negara asal maskapai tersebut.

Hanya, yang sedikit dikeluhkan oleh jamaah dan travel umrah dan ONH plus adalah kenaikan tiket Garuda Indonesia jurusan Jakarta-Jeddah, dari sekitar US$850 (2011) hingga kini di atas US$1.000.

Mengapa Garuda Indonesia bisa menetapkan harga tike ke Eropa di bawah US$1.000, sementara ke Jeddah, yang lebih dekat justru di atas US$1.000? “Penetapan harga tiket itu melalui beberapa pertimbangan. Selain, hukum pasar supply and demand, juga faktor operasional. Untuk ONH plus, misalnya, sesudah mengantar jemaah ke Jeddah, pesawat kembali ke Jakarta dalam keadaan kosong. Begitu pula saat pemulangan jemaah, berangkat ke Jeddah dalam keadaan kosong. Jadi, penumpang ikut menanggung biaya ini. Sementara untuk umrah, harga tiket tergantung jenis pesawatnya. Bila menggunakan pesawat terbaru, Boeing 777-300ER, tentu saja lebih mahal,” papar Erik Meijer, Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia saat ditemui pada Garuda Indonesia Travel Fair, yang digelar di Jakarta Convention Center, 13 – 15 September 2013.

Ajang ini adalah kesempatan untuk berburu tiket dan paket wisata dengan harga khusus. Garuda Indonesia menargetkan transaksi Rp60 miliar dari 55.000 pengunjung, peningkatan wajar dari ajang serupa pada 2012 yang menarik 51.268 pengunjung dengan total transaksi Rp54 miliar.
(Christantiowati)


View the original article here

0 komentar:

Posting Komentar

Search Site