Para prajurit Filipina bersiap di salah satu sudut kota Zamboanga di Filipina selatan menanti perintah dalam menghadapi pemberontak MNLF yang menyandera ratusan orang di kota itu. | TED ALJIBE / AFPKOMPAS.com - Militer Filipina menggempur posisi pasukan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) melalui udara di Kota Zamboanga. Upaya itu menjadi salah satu solusi pihak pemerintah Filipina hingga minggu kedua perang darat yang seakan tak berujung.
Menurut warta AP pada Senin (16/9/2013), militer Filipina menggunakan dua helikopter MG520 dalam aksi udara itu. Kedua pesawat perang itu, dalam aksi terbatas, membidik kawasan selatan kota tersebut. Pihak militer yakin kalau kawasan itu adalah basis pertahanan MNLF.
Kendati demikian, hingga berita ini diunggah, belum ada informasi dampak serangan. Hal itu menyangkut jatuh tidaknya korban maupun posisi terkini pasukan MNLF. "Kami memberi bantuan bagi pasukan darat untuk menekan musuh,"kata Juru Bicara Militer Filipina Letnan Kolonel Ramon Zagala.
Catatan menunjukkan dalam pertikaian bersenjata sejak dua minggu silam sudah enam polisi Filipina tewas. Lalu, korban lukan mencapai 81 orang. Rinciannya adalah 69 tentara dan 12 polisi. "Korban tewas pihak MNLF ada 63 orang,"kata Ramon Zagala.
Kelompok pasukan MNLF melancarkan serangan pada 9 September 2013 di Kota Zamboangan. Mereka berupaya mengibarkan bendera MNLF di halaman Balai Kota. Kuat dugaan, pasukan ini adalah pendukung Nur Misuari, salah satu pendiri MNLF, yang tidak sepakat dengan perjanjian perdamaian terbaru dengan pemerintah Filipina.
0 komentar:
Posting Komentar