Tentara Korea Selatan berjaga di desa Panmunjom, zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea. Secara teknis Korea Utara dan Selatan masih dalam kondisi perang karena Perang Korea 1950-1953 berhenti karena perjanjian gencatan senjata, bukan perjanjian damai. | JUNG YEON-JE / AFPSEOUL, KOMPAS.com — Militer Korea Selatan menembak mati seorang pria yang berusaha menyeberangi sebuah sungai di perbatasan menuju ke Korea Utara.
Kementerian Pertahanan Korsel, Senin (16/9/2013), mengatakan, pria itu ditembak mati setelah dia tidak mengindahkan peringatan untuk membatalkan niatnya.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan, saat mencoba melintasi sungai Imjin, pria itu membawa paspor Korea Selatan.
Dari paspor itulah aparat perbatasan mengetahui identitasnya yaitu Nam Yong-ho (47).
Nam, lanjut juru bicara Kemenhan, mendatangi tepian sungai Imjin yang menjadi batas dengan wilayah barat Korea Utara pada pukul 02.30 dini hari waktu setempat.
Pasukan penjaga perbatasan melihat Nam yang akan melompat ke dalam sungai. Seorang prajurit kemudian melepaskan tembakan peringatan dan berteriak agar Nam membatalkan niatnya.
"Karena tidak mengindahkan peringatan, prajurit langsung melepaskan tembakan. Jasadnya kini sudah ditemukan," ujar juru bicara Kemenhan.
Nam diduga kuat ingin membelot ke Korea Utara. Saat melompat ke sungai, Nam melengkapi dirinya dengan pelampung untuk membantunya menyeberang.
Dari paspornya diketahui bahwa Nam pernah dideportasi dari Jepang pada Juni lalu.
Pembelotan warga Korea Selatan ke Utara sangat jarang terjadi. Sejauh ini belum pernah terjadi tentara Korea Selatan menembak seseorang yang akan menyeberang ke Utara.
Hingga kini belum ada reaksi dari Pemerintah Korea Utara terkait penembakan tersebut.
Korea Utara dan Selatan secara teori masih dalam kondisi perang, sebab Perang Korea 1950-1953 dihentikan dengan perjanjian gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Untuk memisahkan kedua Korea ini, diciptakan Zona Demiliterisasi dengan lebar empat kilometer dan panjang 248 kilometer.
Di antara zona empat kilometer itu adalah zona tak bertuan yang kedua sisinya dihalangi pagar dan ditanami ranjau.
Sejak perang Korea berakhir tercatat 23.500 orang Korea Utara menyeberang ke Selatan, terutama melalui China dan negara ketiga sebelum tiba di Korea Selatan.
0 komentar:
Posting Komentar