Unsur komedi bisa dikatakan hampir muncul dalam setiap film -- apalagi film hollywood -- meskipun genre film tersebut tidak berhubungan dengan komedi tetap saja bumbu komedi disisipkan, mengapa demikian? Layaknya ketika menikmati sebuah masakan, jika tidak mengunakan garam dan bumbu dapur lainnya, maka rasa masakan itu akan hambar begitu juga dengan film, adegan komedi merupakan hal yang wajib disisipi untuk memberikan gradasi emosi pada film.
Sering kali produser film di tanah air maminta kepada penulis skenario untuk memunculkan seorang tokoh / karakter komedian di naskah. Beberapa penulis (penulis berpengalaman) mungkin tidak kesulitan dalam membuat cerita komedi, seringkali penulis baru mengalami kesulitan dalam memunculkan cerita dan karakter komedi di naskahnya, ditambah lagi harus menjaga mood dan emosi dari jalan cerita yang telah dibangun.
Membuat adegan komedi sebenarnya gampang gampang susah. Sebuah naskah yang biasa saja akan menjadi lucu jika dibawakan oleh aktor komedi profesional, begitu juga sebaliknya, naskah yg lucu dan mengelitik perut akan terasa hambar jika si aktor tidak mampu memvisualisasikan adegan dengan baik, jadi bagi anda penulis skenario tidak perlu cemas dan khawatir dalam pembuatan naskah.
Mengapa sebuah adegan dapat membuat penonton tertawa?
Jika harus menjawab pertanyaan ini maka jawabannya akan sangat beragam dan panjang sekali. Seorang penata musik akan mengatakan karena musik yang ia munculkan membuat penonton tertawa. Seorang penata artistik akan mengatakan, karena properti yang diguanakan yg menyebabkan penonton terbahak-bahak, dan setiap departemen di film memiliki alasan masing-masing dan pastinya bla bla bla...
Cerita komedi = realitas yang dilebih-lebihkan. Tepat sekali. Untuk membuat sebuah penulis harus sadar bahwa adegan komedi itu muncul karena unsur realitas dilebih-lebihkan atau dipelesetkan. Jika menonton film Caplin, maka dapat Anda lihat setiap adegan dalam film caplin sering kali diluar dari kebiasaan realita hidup. Selain itu adegan / karakter yang dibawakannya juga mendukung. Perhatikan kostum yang dipakai Caplin, dapat dikatakan sangat tidak wajar sekali.
Atau bagi anda yg tidak mengenal tokoh Caplin dapat melihat badut sirkus, amati busana yang mereka (badut sirkus) gunakan!! Lihat segala pernak pernik yang mereka pakai, semua diluar kewajaran / dilebih-lebihkan.
Nah sekarang Anda pahamkan bagaimana membangun karakter dan adegan lucu dalam naskah skenario, INGAT karakter harus konsisten. Selamat menulis ;)
Jumat, 22 Februari 2013
Tips Menulis Cerita Komedi dan Membangun Karakter Komedian
Posted by Odiwijaya on 04.36
0 komentar:
Posting Komentar